IPS

Pertanyaan

cerita kristina marta tiahahu (cerita pendeknya)

2 Jawaban

  • Ia berjuang bersama dengan rakyat Nusa Laut yang dipimpin oleh Kapitan Paulus Tiahahu, ayah Christina. Dari teladan ayahnya, Christina tumbuh menjadi gadis pemberani yang tegar.
    Paulus dan Christina Tiahahu berhasil menduduki Benteng Beverwijk. Belanda yang geram kemudian meminta bantuan armada kapal perang yang kuat untuk merebut kembali benteng itu. Akhirnya pada tanggal 10 November 1817 Belanda berhasil merebut kembali benteng itu. Banyak pejuang Maluku yang kehilangan nyawanya dalam peristiwa ini. Christina dan ayahnya ditangkap kemudian diadili. Ayah Christina dijatuhi hukuman mati. Sementara itu, Christina yang masih sangat muda dibebaskan.Dengan perasaan sedih, Christina menyaksikan detik-detik terakhir perjuangan ayahnya. Peristiwa itu tidak mematahkan semangat Christina. Ia malah semakin bersemangat untuk berjuang mengusir penjajah dari tanah kelahirannya. Ia terus melawan walaupun kekuatannya lebih kecil. Christina akhirnya ditangkap bersama dengan 39 orang lainnya. Mereka kemudian diasingkan ke Pulau Jawa
  • Christina Martha Tiahahu

    Usianya baru 17 tahun tatkala ia terjun langsung dalam medan perang melawan temtara kolonial Belanda. Gadis yang lahir pada tanggal 4 Januari 1800 di Desa Abubu Nusalaut ini merupakan putri sulung dari Kapitan Paulus Tiahahu, salah satu pemimpin tentara rakyat Maluku. 

    Dialah Martha Christina Tiahahu, srikandi dari tanah Maluku. Meski masih sangat belia, ia dikenal baik di kalangan para pejuang dan masyarakat sampai di kalangan musuh sebagai gadis pemberani dan konsekuen terhadap cita-cita perjuangannya.

    Dengan rambut panjangnya yang terurai ke belakang serta berikat kepala sehelai kain berang (merah), ia mendampingi ayahnya angkat senjata untuk mengusir penjajah di Pulau Nusa Laut maupun di Pulau Saparua. Pada waktu yang sama Kapitan Pattimura sedang mengangkat senjata melawan kekuasaan Belanda di Saparua. Perlawanan di Saparua menjalar ke Nusalaut dan daerah sekitarnya.

    Dalam perjuangannya, Martha Christina juga turut berperan dalam pertempuran melawan belanda di pulau Saparua tepatnya didesa Ouw, Ullath. Di tengah keganasan pertempuran itu, Martha Christina tampil memberikan kobaran semangat kepada pasukan Nusa Laut untuk menghancurkan musuh. Pekikan semangat Martha telah membakar semangat kaum perempuan untuk turut mendampingi kaum laki-laki di medan pertempuran. Baru di medan ini Belanda berhadapan dengan kaum perempuan fanatik yang turut bertempur.

    Semoga membantu & Maaf jika ada jawaban yg salah

Pertanyaan Lainnya