Ekonomi

Pertanyaan

Dari beberapa poin dimana inpeksi menjadi penting, mana yang dapat diterapkan dengan baik di perusahaan manufaktur?

2 Jawaban

  • hmmm untuk meningkatkan daya tarik pembeli maaf kalo sala
  • INSPEKSI

    Inspeksi : adalah suatu kegiatan penilaian terhadap suatu produk, apakah produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima atau tidak berdasarkan metode & standard yang sudah ditentukan.


    Dengan kata lain inspeksi adalah kegiatan operasional untuk memeriksa material atau part yang diperlukan oleh proses produksi untuk dapat memenuhi spesifikasi pada proses berikutnya atau memenuhi spesifikasi pelanggan sebelum produk tersebut dikirim.

    Inpeksi mencakup pengukuran material, part-part atau produk jadi dengan methode tertentu dan membandingkan hasilnya dengan standard (drawing, JIS dsb) untuk penentuan keberterimaannya.

    Pengukuran yang dimaksudkan disini, tidak hanya bersifat dimensional (vernier caliper, micrometer, dsb) ataupun pengujian properties (hardness serta komposisi kimia) tetapi juga sensory (noise check , visual check : noda dan crack)

    Testing / Pengujian adalah pelaksanaan pengecheckan berbagai sifat properties dan karakteristik produk seperti pengukuran dimensinya, kekuatan material dan komposisinya.

    Inspeksi / Pemeriksaan adalah pelaksanaan penilaian apakah produk dapat diterima atau tidak dengan membandingkannya terhadap Standard Penilaian.

    Inspeksi merupakan bagian yang penting bagian yang penting dari Quality Control / Pengendalian Mutu & kegiatan jaminan kualitas.


    Fungsi Inspeksi / Pemeriksaan :

    1. Fungsi Assurance :
    Maksudnya adalah kegiatan pemeriksaan tiap-tiap part / lot dan membandingkan hasilnya dengan Judgement Standard untuk penentuan keberterimaan part / lot tersebut sebelum pengiriman selanjutnya.

    Fungsi Assurance ini akan berhasil dengan baik apabila ada : methode, sistem, standard & judgement inspeksi, keakurasian peralatan inspeksi, training dan pendidikan inspector yang baik serta adanya kriteria yang jelas terhadap penanganan part/lot yang diperiksa.


    2. Fungsi Preventive :
    Inspeksi yang ketat dapat mendeteksi ketidaksesuaian part / NG dan memisahkannya dari part yang sesuai / OK, tetapi tetap saja tidak dapat mencegah ketidaksesuaian part tersebut untuk tetap diproduksi.

    Untuk menghilangkan ketidaksesuaian part, adalah diperlukan untuk mengontrol proses produksi dan menentukan penyebabnya serta mengambil tindakan corrective yang diperlukan.

    Ungkapan “Quality is Build in Process ” : 
    Ketika ditemukan ketidaksesuaian produk, berdasarkan data seharusnya langsung diberikan feedback pada proses terkait sehingga ketidaksesuaian produk tidak terus diproduksi. 

    Hal ini dinamakan fungsi Preventive yang merupakan fungsi yang paling diperlukan dalam Quality Control namun seringkali kurang dimanfaatkan.

    Untuk optimalisasi fungsi preventive ini, maka bagian inspeksi seharusnya secara rutin memberikan data feedback dari part yang diperiksa dari kegiatan Quality Control kepada bagian terkait mis : desain, engineering dan produksi, sehingga dapat dilakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah 

Pertanyaan Lainnya