Taman sari yang indah terasa neraka bagi Sinta. Bunga-bunga yang bermekaran seolah menertawakan dirinya. Angin semilir yang berhembus membisikkan celoteh hinaan
B. Indonesia
Praska23
Pertanyaan
Taman sari yang indah terasa neraka bagi Sinta. Bunga-bunga yang bermekaran seolah menertawakan dirinya. Angin semilir yang berhembus membisikkan celoteh hinaan menyakitkan, “Ah, kasihan kau, Sinta! Wajahmu nan jelita mengusam karena Ramakekasihmu tidak lagi memikirkan kamu, apalagi percaya kesetiaanmu!”. Sinta berjalan hilir mudik. Tangannya mengepal. Mulutnya komat-kamit. Hilanglah sudah hari-hari indah. Musnah sudah asmara yang dijalinnya dengan pangeran Ramawijaya, begitu ia melihat seekor kijang jinak menari-nari di depan tempat ia memadu kasih.
Majas yang sejenis dengan majas yang bercetak miring dalam kutipan tersebut adalah ...
a. Angin mengelus pundakku saat aku berada di dalam becak itu bersamanya.
b. Kau kumbang dan aku kembang yang menhias taman.
c. Kadang pena lebih tajam daripada pedang yang paling tajam sekalipun
d. Bagus benar rapormu sehingga semua ditulis dengan tinta merah
e. Karena buah penanya ia menjadi buah bibir di mana-mana.
Majas yang sejenis dengan majas yang bercetak miring dalam kutipan tersebut adalah ...
a. Angin mengelus pundakku saat aku berada di dalam becak itu bersamanya.
b. Kau kumbang dan aku kembang yang menhias taman.
c. Kadang pena lebih tajam daripada pedang yang paling tajam sekalipun
d. Bagus benar rapormu sehingga semua ditulis dengan tinta merah
e. Karena buah penanya ia menjadi buah bibir di mana-mana.
1 Jawaban
-
1. Jawaban Nenknazwa25
c. kadang pena lebih tajam daripada pedang yang paling tajam sekalipun