Sejarah

Pertanyaan

kesalahan fatal gajah mada dalam perang bubat

1 Jawaban

  • Mata pelajaran: IPS Sejarah

    Kelas: XI SMA

    Kategori: Kerajaan Bercorak Hindu Budha

    Kata kunci: Kesalahan fatal, gajah mada, perang bubat

    Kode kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 11.3.1

    =========================================

     

     

    JAWABAN:

     

     

    Kesalahan fatal gajah mada dalam perang bubat ialah Gajah Mada berpikiran bahwa kerajaan Sunda Galuh harus takluk saat itu juga dan Dyah Pitaloka (anak dari raja Kerajaan Galuh) dianggap sebagai putri seserahan, bukan sebagai calon isteri yang berderajat sama.   Perang BUBAT berakhir dengan pada bunuh dirinya Dyah Pitaloka, menyebabkan konflik pribadi Prabu Hayam Wuruk dengan Gajah Mada.

     

    Perang Bubat terjadi di daerah Bubat. Gagalnya pernikahan antara Raja Hayam Wuruk dengan Dyah Pita Loka disebabkan karena keserakahan Gajah Mada yang ingin menyatukan Nusantara.

     

     

    PEMBAHASAN LEBIH LANJUT:

     

    Perang Bubat ialah perang antara Majapahit dan Sunda yang terjadi di Pesanggrahan Bubat,  pada tahun saka sembilan sayap bumi atau 1279 saka, jika diubah dalam tahun masehi menjadi 1357. Salah satu peristiwa sejarah penting yang mewarnai perjalanan Nusantara. Ketika kejayaan Majapahit telah berhasil dicapai dan sumpah Gajah Mada hampir sempurna dibuktikannya. Akan tetapi, Gajah Mada mencabut gadha penghancurnya sendiri, yaitu Pasunda-Bubat. Perang Bubat yakni peristiwa sejarah yang menjadi kontroversi di antara budaya Sunda dan Jawa, dan melahirkan berbagai prasangka di antara keduanya.

     

    Perang yang menjadi awal keruntuhan kerajaan Majapahit itu menyisakan luka yang amat dalam bagi Jawa dan Sunda. Ini adalah akhir konflik kerajaan Majapahit dan Sunda Galuh, sekaligus kesalahan fatal Mahapatih Gajah Mada di akhir karier-nya yang gilang gemilang.

     

    Cantiknya paras Dyah Pitaloka selanjutnya membawa luka. Dyah Pitaloka merupakan seorang sekar kedaton Sunda Galuh yang mempunyai kecantikan yang luar biasa yang terdengar hingga pelosok nusantara. Pada saat itu pula, Prabu Hayam Wuruk meminangnya untuk menjadi pendampingnya.

     

     

    Semoga bermanfaat :)

    (Lt)

     

Pertanyaan Lainnya