Sejarah

Pertanyaan

bagaimana tatacara pelaksanaan upacara berkhatam ngaji

2 Jawaban

  • Syukuran mengundang teman, tetangga dengan masak masak
  • Salah satu cara mengkhatamkan (menamatkan) Al-Qur’an dijelaskan oleh imam Jalaluddin Al-Syuyuthi dalam salah satu kitab karyanya yang berjudul “Al-Itqan Fi ‘Ulumi Al-Qur’an",.[1] yaitu :
    1. Mengumpulkan keluarga, kerabat dan sahabat untuk berdo’a bersama, karena do’a ketika khatam Al-Qur’an dikabulkan Allah.
    2. Mengkhatamkan Al-Qur’an dimulai dengan membaca surah ”WADH-DHUHA” [ وَالضُّـحَى ] sampai dengan surah “AN-NAAS” [ اَلـنَّاس ] surah terakhir dalam Al-Qur’an, dan dilanjutkan dengan surah “AL-FATIHAH” dan seterusnya membaca surah “AL-BAQARAH” hingga 0وَاُولئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ.
    2. Pada tiap-tiap surah dari “WADH-DHUHA” sampai kepada surah “AN-NAAS”, hendaklah ber-“TAKBIR” [ اَللهُ اَكْـبَرُ ] terlebih dahulu sebelum membaca “BASMALAH” [ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ] yang ada pada setiap awal surah.
    4. Kalimat “TAKBIR” Z [ اَللهُ اَكْـبَرُ ] dilanjutkan dengan Z “TAHLIL” [ لاَاِلَهَ اِلاَّ اللهُ ] dan dilanjutkan lagi dengan “TAKBIR” Z [وَ اللهُ اَكْـبَرُ ] dan diteruskan dengan “TAHMID” Z [ وَلِلَّهِ الْـحَمْدُ ]
    5. Asal usul “TAKBIR” tersebut di atas adalah bahwasanya wahyu yang datang kepada Rasulullah saw. “terputus”. Pada saat itu orang-orang musyrik mengatakan dengan nada ejekan : “Muhammad telah dibenci dan ditinggalkan Tuhannya”. Maka kemudian turunlah surat “WADH-DHUHA" lalu Nabi saw. ber-“TAKBIR”.
    6.Dan setelah selesai mengkhatamkan Al-Qur’an, maka berdo’alah sebagai pentup.

    maaf jika ad yg salah. smoga bermnfaat^^

Pertanyaan Lainnya